- Berpikir melampaui batas zaman
- Berpikir tidak mengenal jarak
- Berpikir tidak mengenal waktu
- Berpikir bisa meningkatkan dan melemahkan kekuatan
- Berpikir melahirkan kebiasaan
- Berpikir dan hierarki intelektual
- Berpikir berpengaruh pada akal bawah sadar
- Berpikir berpengaruh pada citra diri
- Berpikir berpengaruh pada produktifitas
- Berpikir berpengaruh pada prilaku
- Berpikir berpengaruh pada indra
- Berpikir berpengaruh pada fisik
- Berpikir berpengaruh pada hati
- Berpikir menyusun pola pikir (mindset)
- Berpikir membuat file-file akal
- Berpikir memiliki proses yang kuat
- Berpikir berpengaruh pada penghargaan diri
- Berpikir berpengaruh pada kepercayaan diri
- Berpikir berpengaruh pada kondisi kejiwaan
- Berpikir berpengaruh pada kondisi kesehatan
Wednesday, December 19, 2012
Kekuatan Berpikir Mempengaruhi :
Pikiran Memiliki Proses Yang Kuat
Berpikir itu sederhana dan hanya butuh waktu sekejap. Namun, ia memiliki proses yang kuat dari tujuh sumber yang berbeda. Tujuh sumber itu memberikan kekuatan luar biasa pada proses berpikir dan menjadi referensi bagi akal yang digunakan setiap orang, entah disadari atau tidak.
1. Orangtua
Proses berpikir yang pertama kita dapatkan dari orangtua. Ratu Elizabest II berkata, " Aku belajar seperti proses belajarnya kera, yaitu dengan menyaksikan orangtua dan meniru mereka." Dari orangtua kita belajar tentang kata-kata, ekspresi wajah, gerakan tubuh, perilaku, norma, keyakinan agama, prinsip, dan nilai-nilai luhur. Itulah proses berpikir yang pertama di dunia ini. Semua ini kita terima dari orangtua----orang paling penting dalam membentuk proses berpikir. Proses ini kemudian mengakar dalam diri lalu menjadi referensi utama dalam berinteraksi dengan diri sendiri atau dengan dunia luar.
2. Keluarga
Setelah orangtua, kita melihat dunia lain, yaitu keluarga: saudara laki-laki, saudara perempuan, kakek, nenek, paman, bibi, dan anak-anak mereka. Dari mereka akal menangkap informasi baru dan menggabungkannya dengan informasi yang telah ada. Dengan demikian, proses pembentukan pikiran semakin kuat.
3. Masyarakat
Masyarakat adalah orang-orang yang berinteraksi dengan kita: tetangga, tukang sayur, sopir taksi, dan semua orang yang tinggal di lingkungan kita. Akal terus mengikat informasi yang didapat dari luar dan disatukan dengan informasi yang sudah tersimpan di alam bawah sadar. Dengan begitu, proses pembentukan pikiran semakin kuat.
4. Sekolah
Yang dimaksud dengan lingkungan sekolah adalah ucapan, perilaku, dansikap para guru atau pengelola sekolah. Karena sekolah memiliki pengaruh yang cukup besar dalam proses pembelajaran maka kit aakan dengan mudah meniru apa yang ada di sekolah, baik yang positif maupun negatif. Semua itu memperkaya proses pembentukan pola pikir yang sudah ada sehingga menjadi semakin kuat di alam bawah sadar.
5. Teman
Teman itu paling penting setelah orangtua. Berteman merupakan aktualisasi diri pertama dalam kehidupan karena kita sendiri yang menentukan pilihan, tanpa pengaruh orangtua. Selain itu, teman adalah bukti kebebasan dan bukti penerimaan masyarakat. Sangat mungkin kita belajar perilaku negatif dari teman, seperti merokok, mengkonsumsi narkoba, alkokhol, dan bolos sekolah. Semua itu ikut mempengaruhi proses pembentukan pikiran kita. Data yang tersimpan di ruang memori kita pun kian banyak.
6. Media Massa
Sebagian besar remaja menonton televisi cukup lama hingga lima puluh jam dalam seminggu. Mereka akan terpengaruh oleh apa yang ditonton, positif atau negatif. Jika mereka melihat artis atau penyanyi idola mereka merokok, besar kemungkinan mereka ikut merokok.
Dalama salah satu program telivisi yang bertajuk Ada Solusi Spritual bagi Setiap Masalah, Dr. Wayne Dyer berkata bahwa sebelum menginjak usia dua belas tahun anak-anak sudah menonton sekitar 12.000 tindak pembunuhan yang ditayangkan dalam film-film layar kaca. Hal ini menyebabkan satu dari dua belas anak di bawah usia dua belas tahun sudah memiliki senjata api.
Sebuah pusat kajian psikologi dan fisiologi di New Zealand memaparkan bahwa lebih dari 60% kondisi menyedihkan disebabkan oleh media massa yang menyebarkan hal-hal negatif, peperangan, seksualitas, dan pelanggaran tata nilai. Sekarangpun siaran televisi banyak menayangkan informasi nagatif dan nyanyian cabul yang tidak mendukung nilai luhur yang dijunjung tinggi. Hal-hal semacam ini belakangan tersebar luas dalam kehidupan kita hingga sangat mempengaruhi prilaku anak muda. Pengaruh berbahaya ini ikut memperkaya proses pembentukan pikiran setiap orang sehingga menjadi semakin kuat dan mendalam dibanding sebelumnya.
7. Sumber ketujuh dari proses pembentukan pikiran adalah diri sendiri
Sekian sumber eksternal turut memperkuat terbentuknya pikiran. Pikiran itu kemudian membentuk keyakinan dan prinsip yang kuat. Selanjutnya kita bisa menambahkan sikap baru yang positif atau negatif. Akal menggabungkan sikap baru itu dengan data-data sebelumnya sehingga proses pembentukan pikiran semakin kuat dan mendalam. Dengan demikian, kita mampu beradaptasi dalammenghadapi dunia luar. Kemampuan inilah yang menentukan kita sukses atau gagal dan bahagia atau sengsara.
Tuesday, December 18, 2012
Kekuatan Pikiran
Kemuliaan manusia terletak pada pikirannya. (Pascal)
Dalam al-Khawatir, Syekh Muhammad Mutawalli al-Sya'rawi mengatakan, "Pikiran adalah alat ukur yang digunakan manusia unutk memilih sesuatu yang dinilai lebih baik dan lebih menjamin masa depan diri dan keluarganya." Dengan berpikir, kata James Allan, seseorang bisa menentukan pilihannya. Dalam psikologi sosial, ilmuan mendefinisikan "berpikir" sebagai bagian terpenting yang membedakan manusia dari binatang, tumbuh-tumbuhan dan benda mati. Dengan berpikir, manusia bisa membedakan yang bermanfaat dan tidak bermanfaat; antara yang halal dan yang haram; antara yang positif dan negatif. Dengan begitu, ia memilih yang cocok bagi dirinya dan bertanggung jawab atas pilihannya.
Dalam Quwwat al-Tahakkum fi al-Dzat, saya mengutip kalimat bijak dari filsafat India kuno, "Hari ini Anda tergantung pada pikiran yang datang saat ini. Besok Anda ditentukan oleh ke mana pikiran membawa Anda." Begitulah kenyataannya. Perasaan dan perbuatan pasti dimulai dari pikiran. Pikiranlah yang menjadi pendorong setiap perbuatan dan dampaknya. Pikiranlah yang menentukan kondisi jiwa, tubuh, kepribadian, dan rasa percaya diri.
Dalam Aladdin Factor karya Jak Canfield dan Mark Viktor Hansen saya menemukan informasi yang menghentak kesadaran. Dalam buku itu disebutkan bahwa setiap hari manusia menghadapi lebih dari 60.000 pikiran. Satu-satunya yang dibutuhkan sejumlah besar pikiran itu adalah pengarahan. Jika arah yang ditentukan bersifat negatif maka sekitar 60.000 pikiran akan keluar dari memori ke arah negatif. Sebaliknya, jika pengarahannya positif maka sejumlah pikiran yang sama juga akan keluar dari ruang memori ke arah yang positif.
Pada tahun 1986, penelitian Fakultas Kedokteran di San Francisco menyebutkan bahwa lebih dari 80% pikiran manusia bersifat negatif. Hasil penelitian ini memperkuat pernyataan bahwa nafsu cendrung menyuruh pada keburukan (ammarah bial-su'). Dengan hitung-hitungan sederhana, 80% dari 60.000 pikiran, berarti setiap hari kita memiliki 48.000 pikiran negatif. Semua itu turut mempengaruhi perasaan, perilaku, serta penyakit yang mendera jiwa dan raga. Jika demikian, kita harus ekstra hati-hati dalam memilih pikiran di benak kita.
Sekarang saya ingin bertanya :
Ketika anda merasa lapar dan di hadapan anda tersaji tiga menu: makanan rumahan, makana hotel berbintang lima, dan makanan dari keranjang sampah. Mana yang akan anda pilih?
Ketika pertanyaan ini saya lontarkan dalam seminar dan pelatihan yang saya gelar, tak seorangpun memilih makanan dari keranjang sampah. Ada yang memilih makanan rumahan dan ada yang memilih makanan hotel berbintang. Mengapa demikian? Karena, setiap orang sangat memperhatikan kelangsungan hidupnya. Tak seorang pun memilih sesuatu yang berdampak negatif bagi kelangsungan hidupnya.
Jika manusia benar-benar tidak ingin meletakkan sesuatu yang berbahaya dalam tubuhnya, mengapa ia mengisi pikirannya dengan hal-hal yang berpengaruh negatif pada setiap aspek hidupnya, termasuk kesehatan jiwa dan raganya? Mengapa ia memberi gizi pikirannya dari keranjang sampah? Hal ini bergantungpada proses sebelumnya: orangtua, keluarga, lingkungan, sekolah, dan media informasi.
Jadi, kita hampir tidak punya pilihan gizi untuk pikiran dan proses perkembangannya. Kini saatnya kita memilih berbagai pikiran seperti halnya kita memilih makanan yang kita santap dan pakaian yang kita kenakan. Untuk mewujudkan semua itu, kita harus tetap tawakal pad Allah. Kita mulai dari memahami arti pikiran dan kekuatannya. Pikiran adalah kekuatan. Dalam Al-Qur'an Allah SWT membedakan antara orang yang berilmu dan yang tidak. Dia berfirman, Katakanlah, "Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" (al-Zumar: 9).
Karena itu, mari kita mulai menjelajahi kekuatan pikiran.
Ta'aruf Singkat dengan Ibrahim Elfiky
Dr. Ibrahim Elfiky adalah pendiri dan ketua dewan komisaris beberapa perusahaan berskala internasional, antara lain : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia di Kanada (CTCHD); Pusat Kekuatan Potensi Manusia di Kanada (CTCH); Pusat Pemograman Bahasa Sarafdi Kanada (CTCNLP).
Selain meraih gelar doktor di bidang metafisika di Universitas Los Angeles, Dr. Elfiky meraih 23 gelar diploma dari berbagai lembaga papan atas di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia, Manajemen, dan Marketing serta di akui sebagai penyusun dan peletak dasar ilmu Neuro Conditioning Dynamic (NCD tm) dan ilmu Power Human Energy tm (PHEtm)
Di sela-sela kesibukannya sebagai direktur utama beberapa hotel bintang lima di Montreal, Kanada, Dr. Elfiky aktif menjadi trainer andal di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia pada beberapa perusahaan dan yayasan di Quebec, Kanada. Media Amerika dan Kanada menjulukinya pembicara terbaik dunia. Ia telah melatih lebih dari 700.000 orang melalui seminar dan pelatihan yang digelar di seluruh dunia dengan tiga bahasa; Inggris, Prancis dan Arab.
Karya tulisnya telah diterjemahkan ke dalam lima bahasa (Inggris, Prancis, Arab, Kurdi dan Indonesia), dan terjual jutaan eksemplar di dunia.
Dr. Ibrahim Elfiky meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan kebakaran yang terjadi di apartemennya di Montreal. Semoga Allah memberkahi dan menempatkannya di tempat yang terbaik
Blog ini penulis dedikasikan untuk menghormati beliau dan untuk menyebarkan kebaikan-kebaikan ilmu dari buku-bukunya.
Subscribe to:
Comments (Atom)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)