Sunday, May 19, 2013

Pikiran Mempengaruhi Intelektualitas


Akal seseorang bekerja sesuai arahan. Pikiran apapun yang sedang dipikirkan seseorang akan diterima oleh akal dan ia bekerja ke arah pikiran itu. Ia akan mencari di ruang memori setiap file data yang dapat membantu dan mendukung Anda ke arah itu dan membuat Anda berhasil mewujudkannya, baik positif atau negatif. 

Apapun yang Anda pikirkan akan menjadi arah bagi akal. Sebisa mungkin akal akan bekerja dan mewujudkan pikiran Anda. Patut Anda ketahui bahwa sesuatu yang Anda pikirkan membuat otak langsung menangkap sinyal informasi saat itu juga. Ia akan melakukan beberapa hal, antara lain: 
  1. Menyadari dan memahami informasi dan pikiran.
  2. Membuka file yang khusus menyimpan pikiran ini dalam ruang memori.
  3. Menganalisis pikiran tersebut dan membandingkannya dengan pikiran lain yang serupa dan tersimpan dalam memori.
  4. Mencari data dalam file memori yang dapat mendukung dan memperkuat pikiran Anda.
  5. Melemahkan informasi lain agar membantu Anda berkonsentrasi pada pikiran yang ada. Karena, akal manusia hanya dapat memikirkan satu hal dalam satu waktu.


Jika Anda berpikir negatif terhadpa pekerjaan dan pasangan Anda maka akal akan mengesampingkan sisi lain dari pasangan dan pekerjaan Anda. Dengan begitu, akal bisa berkonsentrasi pada pikiran tersebut. Kemudian akal memperkuat pikiran itu dengan informasi sejenis yang tersimpan dalam memori.

Ada kisah lucu yang benar-benar terjadi di Montreal yang dilansir beberapa media sebagai berita sekaligus hiburan. Pada hari ulang tahun pernikahannya yang ke-25, Michael berkata kepada istrinya, Sandra, "Kita akan merayakan hari bahagia ini dengan makan malam di luar." Sandra menyela, "Kamu selalu lupa waktu. Pada hari istimewa apapun, yang kamu perhatikan hanya pekerjaan sehingga kamu selalu datang terlambat.' Michael bilang, "Itu dulu. Ini hari istimewa dan sangat berharga bagiku. Aku pastikan pulang pukul enam nanti." Sandra berkata, "Aku percaya padamu. Aku akan siap pukul enam nanti."

Benar, pukul enam sore Sandra telah siap mengenakan gaun terindahnya menunggu kedatangan Michael seperti yang dijanjikan. Sandra mulai gelisah karena jam menunjukkan angka enam lewat sepuluh menit. Hati kecilnya mengatakan, mungkin Michael terlambat karena ada sesuatu di luar kehendaknya. Setengah ja berlalu dari waktu yang dijanjikan, Michael belum juga menunjukkan batang hidungnya. Sandra mulai berpikir negatif. Satu hingga dua jam kemudian, Michael belum juga datang. Lebih dari itu, ia tidak mencoba menghubungi sang istri sekedar untuk meminta maaf atas keterlambatannya.

Sandra memutuskan untuk memberi pelajaran agar sang suami tidak  lupa lagi sepanjang hidupnya. untuk itu, ia mengunci semua pintu dari dalam. Setelah itu ia menghubungi aparat keamanan dan melaporkan bahwa ada seseorang yang akan berbuat jahat kepadanya. Alamat rumahnya pun diberikan. Tidak lama kemudian, aparat kepolisian datang dan menunggu. Pukul setengah sembilan, Michael pulang. Ketika hendak membuka pintu, aparat kepolisian langsung menangkapnya. Michael kaget bukan kepalang hingga hampir terkena serangan jantung. Ia teriak-teriak, "Ini rumahku. Di sini istriku tinggal." Michael meminta aparat mengetuk pintu dan menanyakan langsung pada Sandra untuk memastikan telah terjadi salah paham. 

Ketika salah seorang dari mereka mengetuk pintu, Sandra keluar dengan tenang. Michael berkata, " Sandra, telah terjadi salah paham. Tolong jelaskan kepada para polisi ini siapa aku sebenarnya." Sandra membisu. Aparat bertanya, "Nyonya, apakah Anda mengenal orang ini?" Dengan tenang Sandra menjawab, "Aku belum pernah melihatnya." Michael terperangah tak percaya dengan ucapan istrinya. Ia kebingungan seperti sedang dilanda mimpi buruk. Akhirnya ia menangis karena marah bercampur sedih. Sandra lalu berkata kepada aparat, "Ya, dia itu Michael, suamiku. Sekadar kalaian tahu, yang ada dibenaknya hanya pekerjaan dan pekerjaan. Ia sama sekali tidak menghargai hari istimewa. Karena itu, ia selalu datang terlambat. Hari ini adalah ulangtahun pernikahan kami yang ke-25. Ia berjanji akan pulang dan merayakan pesta pukul enam. Susah payah aku sudah ke salon dan mengenakan gaun terindah, tapi ia tidak menghiraukan. Dengan datang terlambat berarti ia tidak menghargai aku. Karena itu aku putuskan untuk memberinya pelajaran tak terlupakan." Aparat kepolisian tertawa. Akhirnya Michael dibebaskan. Mereka meminta Sandra membayar denda sejumlah 2.000 dolar karena dinilai telah mengganggu ketenangan. 

Ini contoh sederhana tentang kekuatan pikiran dan pengaruhnya di benak seseorang. Jika pikiran menggambarkan rasa takut maka konsentrasi akal untuk melepaskan diri dari rasa takut adalah dengan menghindarinya atau menghadapi dan memberantasnya. Jika yang muncul dipikiran adalah kecemasan, akal akan fokus pada kecemasan dan mencari penguat dengan membuka data-data pendukung. Bisa jadi hal itu semakin membuat cemas atau bisa menjadi solusi. 

Anda bisa menganalogikan semua pengalaman hidup dengan contoh sederhana itu. Dalam kehidupan spritual, jika yang muncul dipikiran adalah bangun malam untuk sholat tahajud atau sholat subuh pada waktunya, maka akal akan konsentrasi pada hal itu. Akal akan mencari data pendukung untuk mewujudkan keinginan Anda. 

Dalam bidang kesehatan, jika yang terus dipikirkan adalah kesehatan yang membaik dan berat badan ideal yang dihubungkan dengan kebahagiaan, maka akal akan fokus untuk mewujudkan itu. Dengan usaha dan kesabaran, seseorang bisa mewujudkan mimpi-mimpinya.

Jika seorang siswa berpikir takut menghadapi ujian dan mendapat nilai tidak memuaskan, akal akan membantunya menjauhi sumber yang dianggap membahayakan prestasinya. Akibatnya, rasa cemas dan perasaan negatif yang lain semakin kuat. Bahkan, ada beberapa siswa yang tidak berani masuk ruang ujian karena rasa takut yang terlalu mencekam.

Mari kita lanjutkan perjalanan mengarungi samudra kekuatan pikiran positif dan perbuatan strategis untuk bersama-sama menyingkap tabir rahasia kekuatan pikiran dan pengaruhnya terhadap fisik.

Wednesday, February 6, 2013

Pikiran Melahirkan Mindset



Pernahkah anda mendengar seseorang berkata,”Ketika bangun pagi, aku merasa sangat lelah. Agar bisa segar, aku harus minum secangkir kopi.” Orang lain berkata,”Kalau minum segelas susu hangat, aku merasa mulas.” Atau yang lain berkata, “Di bulan Juli hidung dan tenggorokanku selalu sensitive dan berlangsung sepanjang musim panas.”

Sayang sekali, banyak orang tidak tahu bahwa dengan menggunakan kalimat seperti di atas mereka telah membentuk mindset atau pola pikir negative. Setelah terbentuk, mindset ini tersimpan dalam akal bawah sadar serta menumbuhkan perasaaan dan persepsi negative.

Yang dimaksud dengan mindset disini adalah sering memikirkan sesuatu dan menggambarkan bahwa pengalaman tertentu memiliki efek tertentu. Orang yang merasa pusing ketika bangun tidur di pagi hari, itu karena ia selalu berpikir dan membuat  gambaran internal tentang kepusingannya itu. Akibatnya, pikiran dan gambaran internal itu benar-benar membuat ia merasa pusing setiap kali bangun pagi.

Saya teringat ketika saya memberikan ceramah tentang filosofi keberhasilan di hotel Hilton, Louisiana, AS. Ada orang yang berusia empat puluhan mendekati saya. Saat itu terlihat jelas ia menderita influenza. Ia berkata,”Wahai doctor, setiap tahun pada bulan Agustus aku terserang influenza akut sepanjang bulan.” Saya bertanya,”Sejak kapan anda menderita seperti ini? Ia menjawab,”Sudah lebih dari sepuluh tahun.” Saya bertanya lagi, “Sebelum itu, apa kesehatan anda prima?” Ia mengiyakan. Saya bertanya lagi, “Apa anda masih ingat bagaimana influenza menyerang anda?” Ia bilang, “Tidak. Biasanya, ketika aku berkeringat karena cuaca kering dan diterpa hawa dingin. Saya pun pasti terserang influenza.”

Mari kita kaji ucapan (persepsi)orang ini :

  1. Setiap tahun (dengan kalimat ini ia memastikan waktu yang berkelanjutan).
  2. Pada bulan Agustus (dengan kalimat ini ia memastikan waktu datangnya influenza. Kepastian ini terus terjadi setiap tahun).
  3. Terserang influenza (dengan kalimat ini ia memastikan jenis penyakit yang menyerangnya. Maka, penyakit itu jadi terikat dengan bulan dan waktu).
  4. Ketika aku berkeringat karena cuaca kering dan diterpa hawa dingin (dengan kalimat ini ia memastikan sebab dan akibatnya).
  5. Saya pun terserang influenza (dengan kalimat ini ia memastikan akibat dan kenyataan yang ia hadapi setiap tahun).

Yang  diungkapkan orang ini adalah sesuatu yang selalu ia pikirkan dan dihubungkan dengan waktu dan tempat, kemudian diperkuat dengan keyakinan dan proyeksi hingga benar-benar terjadi dan bisa ditunggu setiap tahun pada waktu yang sama. Inilah yang disebut mindset atau pola pikir.

Sejatinya, dalam setiap aspek kehidupan dan perilaku kita ada mindset. Di setiap ruang dan waktu kita tidak bisa terlepas dari mindset. Kita punya mindset  tidur yang dipakai ketika harus memutuskan apakah kita akan tidur atau tetap terjaga. Selain itu, kita punya mindset bergaul dengan orang lain, baik kerabat, teman, atau orang lain yang belum kita kenal. Kita juga punya mindset makan dan menyantap makanan. Ada orang yang makan dengan cepat, ada yang lambat. Ada yang makan ketika benar-benar lapar, ada yang makan meski tidak lapar.

Definisi Mindset (pola pikir)
Mindset adalah sekumpulan pikiran yang terjadi berkali-kali di berbagai tempat dan waktu serta diperkuat dengan keyakinan dan proyeksi sehingga menjadi kenyataan yang dapat dipastikan di setiap tempat dan waktu yang sama.

Sekarang saya ingin bertanya :

  • Apa pola pikir anda untuk tidur?
  • Apa pola pikir anda dalam berinteraksi dengan orang yang anda cintai dan yang tidak anda cintai?
  • Apa pola pikir anda dalam menghadapi godaan dan pengaruh dari luar?
  • Apa pola pikir anda dalam spritualitas dan kesehatan?


Sebagaimana anda lihat, segala sesuatu dalam hidup ini terbentuk dari mindset. Mindset terbentuk dari pikiran tertentu yang terjadi berkali-kali dan hasilnya digunakan dalam kehidupan

Wednesday, January 9, 2013

Pikiran membuat arsip memori dalam akal



Ketika lahir, manusia itu bersih. Data-data dalam otaknya jernih. Ia belum mengerti makna dan bahasa apapun. Bahkan ia belum mengerti apa yang terjadi disekitarnya. Orangtua mulai mengajaknya berkomunikasi dengan ekspresi wajah dan gerakan tubuh secara berulang-ulang sampai si buah hati bisa mengucapkan kata-kata. Seiring waktu berjalan, ia tumbuh besar. Ia mulai memiliki pengatahuan sederhana tentang sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Pengetahuan ini memberinya pengertian tentang apa yang ia tangkap dan memberikan kata tertentu yang menggambarkan pengertian itu. Disinilah akal mulai membuka file-file kognitif bagi pengertian ini. Setiap kali mengetahui pengertian lain dari sebuah kata, terbentuklah tersendiri untuk pengertian tersebut. Tiap-tiap file secara khusus membuat pengertia tertentu. Maka, ketika seorang anak mendapatkan pengalaman dalam pengertian tertentu, akalny akan merekam pengalaman itu dalam file khusus.

Sebagai contoh, file untuk cinta. Setiap kali anak menemukan sesuatu yang berarti cinta, akalnya akan merekam sesuatu itu dalam file cinta. Contoh lain adalaha file marah. Seorang anak akan merekam seluruh pengalaman marah yang terjadi sepanjang hidupnya dalam file marah. Begitulah akal terus melakukan proses membuka file dan menyimpan berbagai pengalaman ke dalam file-file yang sesuai dengan pengertian pengalaman yang ditemui seseorang. Dengan demikian, terbentuklah file kasih saying, file toleransi, file ceria, file fanatisme, file takut, file cemas, file putus asa, file persatuan, file kehilangan, file harga diri, file citra diri, file percaya diri, file kepemilikan, file kegagalan, file keberhasilan, file kebahagiaan, file kesabaran, file istiqomah, dan lain-lain.

Jadi, dalam akal terdapat banyak arsip atau file yang berisi pengetahuan, bahasa, norma, keyakinan dan prinsip. Setiap kali menghadapi pengalaman baru, otak mengidentifikasinya dengan menggunakan data-data yang sudah ada, lalu menyimpan pengalaman baru itu dalam file sejenis.

Kejutan

Ketika seseorang takut pada sesuatu, terbukalah file rasa takut di dalam otaknya. Setiap kali menghadapi rasa takut, baik sekadar memikirkan maupun membayangkan, persepsinya akan meningkat dan rasa takut dalam file semakin menumpuk. Jika ia ingin bebas dari rasa takut itu, kemudian mulai mengobatinya secara konsisten, saat itulah terjadi kejutan. Ia akan bebas sepenuhnya dari rasa takut karena semua yang ada dalam file itu hanya satu jenis.
Ada orang yang mencoba mengobati rasa cemas, gugup, takut, kesepian, sia-sia dan sebagainya dengan mengkonsumsi obat. Padahal obat-obatan itu tidak bisa mengubah file yang tersimpan dalam akal bawah sadarnya.

Contoh dalam kehidupan nyata
Suatu hari seorang perempuan paruh baya datang dari Meksiko menemui saya di Montreal, Kanada. Ia terpukul karena perceraian dengan suami yang sangat dicintainya. Padahal mereka sudah sepuluh tahun hidup bersama. Mereka dikarunia tiga orang anak. Pada awalnya kehidupan perempuan itu damai dan sejahtera sampai ia melihat perubahan mendadak pada suaminya. Belakangan sang suami sering pulang malam, cendrung temperamental, tidak seperti biasanya. Setelah diselidiki, ternyata sang suami main serong dengan gadis Kanada-Prancis. Ia mencoba tegar menghadapi kenyataan itu, atapi akhirnya minta cerai.

Tiga bulan kemudian, perempuan itu merasa kesepian, takut dan disia-siakan. Ia memutuskan membawa pergi anak-anaknya ke Meksiko, berharap ada perubahan sekaligus mengunjungi keluarga dan teman-teman. Ia pergi selama dua bulan. Selama itu ia merasakan ada perubahan. Namun, ketika ia kembali ke Montreal, histeria perasaan itu kembali menyayat jiwa. Ia mulai berobat pada para spesialis berbagai bidang. Untuk sementara waktu ia bisa tenang. Tetapi, ketika kembali menyendiri, isak tangisnya pecah. Perasaan-perasaan  negatif itu muncul kembali karena ia takut kesepian.

Ketika mengunjungi saya di Montreal, saya jelaskan bahwa dalam dirinya terdapat file khusus yang menyimpan seluruhperistiwa itu. File tersebut memiliki cabang yang terhubung dengan file-file lain yang terbuka. Maka, untuk berubah secara menyeluruh harus dimulai dari dalam diri sendiri. Kami pun memulai terapi. 
Pada pertemuan pertama

Sunday, January 6, 2013

Dimensi Berpikir



Berpikir tidak  memiliki batas----lintas waktu, jarak, dan ruang. Pikiran memiliki kekuatan yang bisa muncul pada pagi, siang dan sore hari dalam kondisi apapun. Pikiran adalah sumber pendorong prilaku, sikap dan hasil yang kita dapatkan. Pikiran dapat menjadikan anda sebagai seorang  berjiwa sehat atau sakit.pikiran dapat membuat anda mampu membangun tata kehidupan yang sehat atau sebaliknya. Pikiran dapat menjadikan anda sebagai orangtua teladan atau sebaliknya. Pikiran dapat menjadikan anda sebagai karyawan atau pimpinan yang berprestasi atau sebaliknya. Semua itu bergantung pada bagaimana anda merencanakan tujuan dan merealisasikannya. Plato mengatakan, “sumber setiap prilaku adalah pikiran. Dengan pikiran kita bisa maju atau mundur. Dengan pikiran kita bisa bahagia atau sengsara”.


Kenyataannya, anda, saya, dan seluruh manusia dimuka bumi ini bisa menjadi seperti sekarang karena pikiran kemaren. Esok atau lusa kita akan mencapai sesuatu yang kita pikirkan hari ini. Salah seorang guru saya berkata,”Jika and aingin sukses, pelajarila kesuksesan itu dan berpikirlah seperti orang-orang sukses. Jika anda ingin bahagia, pelajarilah kebahagiaan dan berpikirlah seperti orang-orang yang bahagia. Ingat, pikiran adalah hasil pilihanmu sendiri. Sebelum anda memilih pikiran tertentu pertimbangkanlah baik-baik. Jika pikiran tertentu memiliki dampak positif, mantapkanlah hingga ia menjadi pengontrol perbuatan anda secara konsisten.

Berkat perjalanan saya ke beberapa negara dan pelatihan yang saya berikan kepada lebih dari 200.000 orang setiap tahun, saya semakin yakin bahwa hasil yang didapat seseorang ditentukan oleh pikiran-pikiran yang berulang-ulang dan dihubungkan dengan persepsinya hingga menjadi keyakinan dan kebiasaan yang dilakukan secara spontan. Pikiran itu menentukan sukses atau gagal, bahagia atau sengsara.
Di dunia olahraga, seorang petenis terkenal Andre Agassi, akhirnya berhasil ditumbangkan oleh pemain baru yang belum punya banyak pengalaman. Para ahli menasehatinya supaya mundur karena usianya sudah lebih dari tiga puluh. Menurut mereka, ia tidak akan mampu mengalahkan pendatang baru yang masih muda, penuh semangat, energik, dan dinamis. Salah seorang rekan Andre Agassi berpesan,”Supaya anda tetap bisa mempertahankan reputasi di benak para penggemar, Anda harus gantung raket.” Andre merasa berat menerima nasehat ini walaupun benar secara logis. Dari dalam hatinya ia mendengar ucapan bisikan, “jangan dengarkan nasihat mereka. Mereka memberikan nasehat berdasarkan cara pandang mereka. Coba sekali agi, tapi ubahlah cara dan pola pikir anda.” Andre Agassi benar-benar mencoba lagi dengan cara yang baru. Ia pergi menyendiri agar bisa berpikir dengan tenang dan merencanakan masa depannya. Sebulan kemudian Agasssi memutuskan untuk selalu ikut dalam kejuaraan internasional sampai akhir  hayatnya. Untuk itu ia menunjuk seorang psikolog dan ahli pengembangan diri. Semua orang jadi tahu sebab kekalahan yang berkali-kali diterima Andre Agassi, yaitu pikiran dan keyakinannya.

Ternyata semua pikiran Andrea Agassi bersifat negative: usia uzur, kelemahan fisik dan pesimisme. Kepercayaannya pun negative dan mempengaruhi persepsinya. Ketika memulai pertandingan ia yakin bahwa ia tidak akanmenang. Maka hasilnya seperti yang ia pikirkan  dan ia yakini.

Andre Agassi mulai berlatih. Ia memulai perbaikan itu dari dalam dirinya dengan cara visualisasi positif. Berjam-jam ia berlatih hingga keyakinannya berubah menjadi optimis. Artinya, pikiran Andre Agassi sudah positif. Dengan digembleng latihan psikis, fisik, dan tehnik, Andre Agassi kembali meraih posisi sepuluh besar kelas dunia. Banyak orang angkat topi dan memperbincangkan Andre Agassi karena ia mampu menaklukkan segala rintangan baik dari dalam diri maupun luar dirinya.


Bagaimana dengan Anda ???

Wednesday, December 19, 2012

Kekuatan Berpikir Mempengaruhi :



  • Berpikir melampaui batas zaman
  • Berpikir tidak mengenal jarak
  • Berpikir tidak mengenal waktu
  • Berpikir bisa meningkatkan dan melemahkan kekuatan
  • Berpikir melahirkan kebiasaan
  • Berpikir dan hierarki intelektual
  • Berpikir berpengaruh pada akal bawah sadar
  • Berpikir berpengaruh pada citra diri
  • Berpikir berpengaruh pada produktifitas
  • Berpikir berpengaruh pada prilaku
  • Berpikir berpengaruh pada indra
  • Berpikir berpengaruh pada fisik
  • Berpikir berpengaruh pada hati
  • Berpikir menyusun pola pikir (mindset)
  • Berpikir membuat file-file akal
  • Berpikir memiliki proses yang kuat
  • Berpikir berpengaruh pada penghargaan diri
  • Berpikir berpengaruh pada kepercayaan diri
  • Berpikir berpengaruh pada kondisi kejiwaan
  • Berpikir berpengaruh pada kondisi kesehatan


Pikiran Memiliki Proses Yang Kuat


Berpikir itu sederhana dan hanya butuh waktu sekejap. Namun, ia memiliki proses yang kuat dari tujuh sumber yang berbeda. Tujuh sumber itu memberikan kekuatan luar biasa pada proses berpikir dan menjadi referensi bagi akal yang digunakan setiap orang, entah disadari atau tidak. 

1. Orangtua
Proses berpikir yang pertama kita dapatkan dari orangtua. Ratu Elizabest II berkata, " Aku belajar seperti proses belajarnya kera, yaitu dengan menyaksikan orangtua dan meniru mereka." Dari orangtua kita belajar tentang kata-kata, ekspresi wajah, gerakan tubuh, perilaku, norma, keyakinan agama, prinsip, dan nilai-nilai luhur. Itulah proses berpikir yang pertama di dunia ini. Semua ini kita terima dari orangtua----orang paling penting dalam membentuk proses berpikir. Proses ini kemudian mengakar dalam diri lalu menjadi referensi utama dalam berinteraksi dengan diri sendiri atau dengan dunia luar.

2. Keluarga
Setelah orangtua, kita melihat dunia lain, yaitu keluarga: saudara laki-laki, saudara perempuan, kakek, nenek, paman, bibi, dan anak-anak mereka. Dari mereka akal menangkap informasi baru dan menggabungkannya dengan informasi yang telah ada. Dengan demikian, proses pembentukan pikiran semakin kuat.

3. Masyarakat
Masyarakat adalah orang-orang yang berinteraksi dengan kita: tetangga, tukang sayur, sopir taksi, dan semua orang yang tinggal di lingkungan kita. Akal terus mengikat informasi yang didapat dari luar dan disatukan dengan informasi yang sudah tersimpan di alam bawah sadar. Dengan begitu, proses pembentukan pikiran semakin kuat. 

4. Sekolah
Yang dimaksud dengan lingkungan sekolah adalah ucapan, perilaku, dansikap para guru atau pengelola sekolah. Karena sekolah memiliki pengaruh yang cukup besar dalam proses pembelajaran maka kit aakan dengan mudah meniru apa yang ada di sekolah, baik yang positif maupun negatif. Semua itu memperkaya proses pembentukan pola pikir yang sudah ada sehingga menjadi semakin kuat di alam bawah sadar.

5. Teman
Teman itu paling penting setelah orangtua. Berteman merupakan aktualisasi diri pertama dalam kehidupan karena kita sendiri yang menentukan pilihan, tanpa pengaruh orangtua. Selain itu, teman adalah bukti kebebasan dan bukti penerimaan masyarakat. Sangat mungkin kita belajar perilaku negatif dari teman, seperti merokok, mengkonsumsi narkoba, alkokhol, dan bolos sekolah. Semua itu ikut mempengaruhi proses pembentukan pikiran kita. Data yang tersimpan di ruang memori kita pun kian banyak.

6. Media Massa
Sebagian besar remaja menonton televisi cukup lama hingga lima puluh jam dalam seminggu. Mereka akan terpengaruh oleh apa yang ditonton, positif atau negatif. Jika mereka melihat artis atau penyanyi idola mereka merokok, besar kemungkinan mereka ikut merokok.

Dalama salah satu program telivisi yang bertajuk Ada Solusi Spritual bagi Setiap Masalah, Dr. Wayne Dyer berkata bahwa sebelum menginjak usia dua belas tahun anak-anak sudah menonton sekitar 12.000 tindak pembunuhan yang ditayangkan dalam film-film layar kaca. Hal ini menyebabkan satu dari dua belas anak di bawah usia dua belas tahun sudah memiliki senjata api. 

Sebuah pusat kajian psikologi dan fisiologi di New Zealand memaparkan bahwa lebih dari 60% kondisi menyedihkan disebabkan oleh media massa yang menyebarkan hal-hal negatif, peperangan, seksualitas, dan pelanggaran tata nilai. Sekarangpun siaran televisi banyak menayangkan informasi nagatif dan nyanyian cabul yang tidak mendukung nilai luhur yang dijunjung tinggi. Hal-hal semacam ini belakangan tersebar luas dalam kehidupan kita hingga sangat mempengaruhi prilaku anak muda. Pengaruh berbahaya ini ikut memperkaya proses pembentukan pikiran setiap orang sehingga menjadi semakin kuat dan mendalam dibanding sebelumnya. 

7. Sumber ketujuh dari proses pembentukan pikiran adalah diri sendiri
Sekian sumber eksternal turut memperkuat terbentuknya pikiran. Pikiran itu kemudian membentuk keyakinan dan prinsip yang kuat. Selanjutnya kita bisa menambahkan sikap baru yang positif atau negatif. Akal menggabungkan sikap baru itu dengan data-data sebelumnya sehingga proses pembentukan pikiran semakin kuat dan mendalam. Dengan demikian, kita mampu beradaptasi dalammenghadapi dunia luar. Kemampuan inilah yang menentukan kita sukses atau gagal dan bahagia atau sengsara.   

Tuesday, December 18, 2012

Kekuatan Pikiran


Kemuliaan manusia terletak pada pikirannya. (Pascal)

Dalam al-Khawatir, Syekh Muhammad Mutawalli al-Sya'rawi mengatakan, "Pikiran adalah alat ukur yang digunakan manusia unutk memilih sesuatu yang dinilai lebih  baik dan lebih menjamin masa depan diri dan keluarganya." Dengan berpikir, kata James Allan, seseorang bisa menentukan pilihannya. Dalam psikologi sosial, ilmuan mendefinisikan "berpikir" sebagai bagian terpenting yang membedakan manusia dari binatang, tumbuh-tumbuhan dan benda mati. Dengan berpikir, manusia bisa membedakan yang bermanfaat dan tidak bermanfaat; antara yang halal dan yang haram; antara yang positif dan negatif. Dengan begitu, ia memilih yang  cocok bagi dirinya dan bertanggung jawab atas pilihannya. 

Dalam Quwwat al-Tahakkum fi al-Dzat, saya mengutip kalimat bijak dari filsafat India kuno, "Hari ini Anda tergantung pada pikiran yang datang saat ini. Besok Anda ditentukan oleh ke mana pikiran membawa Anda."   Begitulah kenyataannya. Perasaan dan perbuatan pasti dimulai dari pikiran. Pikiranlah yang menjadi pendorong setiap perbuatan dan dampaknya. Pikiranlah yang menentukan kondisi jiwa, tubuh, kepribadian, dan rasa percaya diri. 

Dalam Aladdin Factor karya Jak Canfield dan Mark Viktor Hansen saya menemukan informasi yang menghentak kesadaran. Dalam buku itu disebutkan bahwa setiap hari manusia menghadapi lebih dari 60.000 pikiran. Satu-satunya yang dibutuhkan sejumlah besar pikiran itu adalah pengarahan. Jika arah yang ditentukan bersifat negatif maka sekitar 60.000 pikiran akan keluar dari memori ke arah negatif. Sebaliknya, jika pengarahannya positif maka sejumlah pikiran yang sama juga akan keluar dari ruang memori ke arah yang positif.

Pada tahun 1986, penelitian Fakultas Kedokteran di San Francisco menyebutkan bahwa lebih dari 80% pikiran manusia bersifat negatif. Hasil penelitian ini memperkuat pernyataan bahwa nafsu cendrung menyuruh pada keburukan (ammarah bial-su'). Dengan hitung-hitungan sederhana, 80% dari 60.000 pikiran, berarti setiap hari kita memiliki 48.000 pikiran negatif. Semua itu turut mempengaruhi perasaan, perilaku, serta penyakit yang mendera jiwa dan raga. Jika demikian, kita harus ekstra hati-hati dalam memilih pikiran di benak kita. 

Sekarang saya ingin bertanya :
Ketika anda merasa lapar dan di hadapan anda tersaji tiga menu: makanan rumahan, makana hotel berbintang lima, dan makanan dari keranjang sampah. Mana yang akan anda pilih?

 
                                                 




Ketika pertanyaan ini saya lontarkan dalam seminar dan pelatihan yang saya gelar, tak seorangpun memilih makanan dari keranjang sampah. Ada yang memilih makanan rumahan dan ada yang memilih makanan hotel berbintang. Mengapa demikian? Karena, setiap orang sangat memperhatikan kelangsungan hidupnya. Tak seorang pun memilih sesuatu yang berdampak negatif bagi kelangsungan hidupnya. 

Jika manusia benar-benar tidak ingin meletakkan sesuatu yang berbahaya dalam tubuhnya, mengapa ia mengisi pikirannya dengan hal-hal yang berpengaruh negatif pada setiap aspek hidupnya, termasuk kesehatan jiwa dan raganya? Mengapa ia memberi gizi pikirannya dari keranjang sampah? Hal ini bergantungpada proses sebelumnya: orangtua, keluarga, lingkungan, sekolah, dan media informasi. 

Jadi, kita hampir tidak punya pilihan gizi untuk pikiran dan proses perkembangannya. Kini saatnya kita memilih berbagai pikiran seperti halnya kita memilih makanan yang kita santap dan pakaian yang kita kenakan. Untuk mewujudkan semua itu, kita harus tetap tawakal pad Allah. Kita mulai dari memahami arti pikiran dan kekuatannya. Pikiran adalah kekuatan. Dalam Al-Qur'an Allah SWT membedakan antara orang yang berilmu dan yang tidak. Dia berfirman, Katakanlah, "Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" (al-Zumar: 9).

Karena itu, mari kita mulai menjelajahi kekuatan pikiran.